Bertepatan di tahun 2022 SKA dan SKT Mengalami perubahan yang beralih menjadi SKK (Sertifikat Kompetensi Kerja) Perubahan ini tidak hanya sekedar pergantian nama, melainkan juga membentuk peran baru bagi SKK Konstruksi, yang kini berfungsi sebagai Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha (PJTBU ) dan Penanggung Jawab Sub Kualifikasi Badan Usaha (PJSKBU). di dalam skema SKK Konstruksi terdapat Jabatan kerja (JABKER), Jenjang dan Subklasifikasinya yang berguna sebagian acuan persyaratan yang telah di tetapkan oleh lembaga resmi pemerintahan terkait agar nantinya pelaku jasa konstruksi bisa memilih dan memilah SKK Konstruksi yang akan di buat sesuai bidang dan kemampuan pendidikan yang di tempuh.
Apa Itu JABKER SKK Konstruksi ?
Dalam SKK Konstruksi, terdapat istilah yang perlu diperhatikan, yaitu Jabatan Kerja (JABKER), atau yang biasa disebut JABKER SKK Konstruksi, yang mencerminkan kualifikasi tenaga kerja dalam sektor konstruksi. JABKER SKK Konstruksi dibagi menjadi tiga jenjang, yakni operator (Jenjang 1, 2, 3), teknisi/analis (Jenjang 4, 5, 6), dan tenaga ahli (Jenjang 7, 8, 9). Sebagai landasan penting dalam struktur keahlian, JABKER memberikan gambaran yang jelas tentang tanggung jawab dan kewenangan masing-masing tingkatan.
Jenjang 1 – 3
Operator, pada jenjang 1 hingga 3, adalah tenaga kerja yang memiliki peran dalam operasional lapangan. Mereka memiliki tugas utama dalam penggunaan dan pengoperasian peralatan konstruksi. Dengan keahlian khusus, operator ini bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan pekerjaan di lapangan, memastikan bahwa semua peralatan beroperasi sesuai standar dan prosedur yang ditetapkan.
Jenjang 4 – 6
Jenjang berikutnya, yaitu teknisi/analis pada tingkatan 4 hingga 6, merangkul peran yang lebih analitis dan teknis. Mereka memiliki tanggung jawab untuk mengawasi dan menganalisis berbagai aspek proyek konstruksi. Dari pemantauan kualitas pekerjaan hingga penyusunan laporan teknis, teknisi/analis SKK Konstruksi memiliki peran strategis dalam memastikan proyek berjalan sesuai rencana dan spesifikasi.
Jenjang 7 – 9
Sementara itu, pada jenjang 7 hingga 9, terdapat tenaga ahli yang memiliki pemahaman mendalam tentang seluruh aspek konstruksi. Mereka tidak hanya menjalankan tugas, tetapi juga memberikan pandangan strategi dan keahlian khusus dalam mengatasi tantangan kompleks yang mungkin muncul selama proyek. Tenaga ahli ini seringkali menjadi penasihat utama dalam pengambilan keputusan teknis dan manajerial.
nah di atas sudah dijelaskan jenjang dalam JABKER SKK Konstruksi, selanjutnya kita akan memasuki pembahasan JABKER SKK Konstruksi terkait subklasifikasinya dalam SKK Konstruksi, simak penjelasan detailnya pada tabel berikut.